Kata Penghantar
Puji syukur kepada Tuhan Yesus
Kristus, karena saya dapat menyelesaikan karya tulis ini. Penyusunan karya
tulis ini disusun untuk memenuhi tugas Agama Kristen tentang Seks Bebas. Selain
itu tujuan dari penyusunan karya tulis ini juga untuk menambah wawasan tentang
masalah seks dan dampak yang ditimbulkannyaakibat seks bebas. Saya juga ingin
mengucapkan terimakasih kepada:
1. Tuhan
Yesus Kristus, karena atas tuntunan-Nya saya dapat menyelesaikan tugas karya
tulis ini.
2. Kepada
Ibu Martha selaku guru Agama Kristen yang sudah
membimbing saya dalam membuat karya tulis ini.
3. Orangtua
yang sudah member dorongan dan penyemangat saya untuk menyelesaikan tugas karya
tulis ini.
4.
Dan
teman-teman dan orang disekitar saya yang telah member dorongan serta
semangat.
Akhirnya saya menyadari bahwa karya
tulis ini sangat jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, dengan segala
kerendahan hati, saya menerima kritik dan saran agar penyusunan karya tulis
selanjutnya menjadi lebih baik. Untuk itu saya mengucapkan banyak terima kasih
dan semoga karya tulis ini bermanfaat bagi para pembaca.
Purworejo,
Mei 2013
Penyusun
Arini Mukti W
Daftar Isi
1.
Kata penghantar ……………………………………………………………….…………….1
2.
Daftar isi ……………………………………………………………………….…………….2
3.
Bab I Pendahuluan
-
Latar Belakang Masalah ……………………………………………….…………….3
-
Tujuan ……………………………………………………………….…………….4
4.
Bab II Pembahasan
-
Pengertian Seks Bebas ……………………………………………….…………….5
-
Pengertian Kesehatan Reproduksi Remaja ……………………………….…………….5
-
Kondisi Remaja pada masa Puber ……………………………………….…………….5
-
Dampak seks bebas ……………………………………………………….…………….6
5. Bab III Pandangan umum tentang seks bebas
-
Dinamika
Munculnya Prilaku Seks Bebas dan Penyebabanya ……….……………8
-
Pengaruh Industri Hiburan di Era Globalisasi .…………………………………...10
-
Bahaya
seks bebas dari tinjauan psikis dan social .…………………………………...11
-
Dampak
seks bebas pada psikis …………………………………………………....12
-
Penanggulan
dampak seks bebas ……………………………………………………12
6.
Bab IV Pandangan menurut iman Kristen dan ayat
Alkitab yang mendasari seks bebas
-
Pandangan seks bebas menurut iman Kristen ……………………………………14
-
Pro dan kontra ……………………………………………………………………14
-
Ayat-ayat Alkitab yang mendasari seks bebas ……………………………………15
7.
Bab V Penutup
-
Kesimpulan ……………………………………………………………………………17
-
Saran ……………………………………………………………………………………17
8.
Penutup ……………………………………………………………………………………19
9.
Daftar Pustaka ……………………………………………………………………………20
Bab 1
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Masalah
Masa remaja
merupakan masa perubahan atau peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa,
yang disertai dengan berbagai perubahan baik secara fisik, psikis, maupun
secara sosial. Remaja pada masa peralihan tersebut kemungkinan besar dapat
mengalami masa krisis, yang ditandai dengan kecenderungan munculnya perilaku
menyimpang. Kondisi tersebut apabila didukung oleh lingkungan yang kurang
kondusif dan sifat kepribadian yang kurang baik akan menjadi pemicu timbulnya
berbagai penyimpangan perilaku dan perbuatan-perbuatan negatif yang melanggar aturan
dan norma yang ada di masyarakat.
Adanya
kemudahan dalam menemukan berbagai macam informasi termasuk informasi yang
berkaitan dengan masalah seks, merupakan salah satu faktor yang bisa menjadikan
sebagian besar remaja terjebak dalam perilaku seks yang tidak sehat. Berbagai
informasi bisa diakses oleh para remaja melalui internet atau majalah yang
disajikan baik secara jelas dan secara mentah yaitu hanya mengajarkan cara-cara
seks tanpa ada penjelasan mengenai perilaku seks yang sehat dan dampak seks yang
berisiko, misalnya penyakit yang diakibatkan oleh perilaku seks yang tidak
sehat.
Penelitian
menunjukkan bahwa kegiatan seks bebas menempatkan remaja pada tantangan risiko
yang berat terhadap berbagai masalah kesehatan reproduksi. Setiap tahun
kira-kira 15 juta remaja berusia 15-19 tahun melahirkan anak, 4 juta melakukan
aborsi, dan hampir 100 juta terinfeksi Penyakit Menular Seksual (PMS) yang
masih dapat disembuhkan. Secara global, 40% dari semua kasus HIV/AIDS terjadi
pada kaum muda 15-24 tahun. Perkiraan terakhir adalah setiap hari ada 7000
remaja yang terinfeksi HIV (UNAIDS, 1998). Jumlah kasus HIV di Indonesia yang
dilaporkan hingga Maret 2007 mencapai 14.628 orang. Sedangkan kasus AIDS sudah
mencapai 8.914 orang, separuh atau 57,4 % dari kasus ini adalah kaum muda yang
umurnya 15-29 tahun (Depkes, 2007).
Di Indonesia
ada sekitar 16-20% dari remaja yang berkonsultasi telah melakukan hubungan seks
pranikah, jumlah kasus ini cenderung naik. Itu bisa dilihat dengan meningkatnya
jumlah kasus aborsi di Indonesia yang mencapai 2,3 juta per tahun. Di Jawa
tengah ada sekitar 60 ibu yang melakukan aborsi perbulan atau sekitar 720 per
tahun. Tragisnya 15-30% dari perilaku aborsi itu adalah remaja yang
berstatus siswi SMP (Sekolah Menengah Pertama) dan SMA (Sekolah Menengah Atas),
hal ini menunjukkan rentannya remaja terhadap masalah seks bebas (Usi, 2007).
Dalam
melakukan hubungan seksual, sebagian remaja banyak yang tidak memikirkan dampak
dari dua kemungkinan yang dapat terjadi yaitu kehamilan yang tidak dikehendaki
dan penyakit hubungan seksual. Kehamilan yang tidak dikehendaki dapat terjadi
setiap saat sebab mereka biasanya hanya memikirkan kesenangan dan kenikmatan
sesaat saja tanpa memikirkan akibatnya yang sangat merugikan remaja putri. Jika
dibandingkan dengan remaja putra, remaja putri paling rentan dalam
menghadapi masalah kesehatan sistem reproduksinya. Secara anatomis remaja putri
lebih mudah terkena infeksi dari luar karena bentuk dan letak organ
reproduksinya yang dekat dengan anus. Dari segi fisiologis, remaja putri akan
mengalami menstruasi, kehamilan di luar nikah, aborsi, dan perilaku seks di
luar nikah yang berisiko terhadap kesehatan reproduksinya. Selain itu dari segi
sosial, remaja putri sering mendapatkan perlakuan kekerasan seksual dari pihak-pihak
yang tidak bertanggung jawab.
Namun
perilaku seks bebas remaja dan resiko kesehatan reproduksi remaja ini dapat
diminimalisir dengan adanya pendidikan agama dan akhlak, bimbingan orang tua,
dan pendidikan seks serta pengetahuan yang benar tentang kesehatan reproduksi
remaja. Pengetahuan tentang kesehatan reproduksi remaja ini dapat ditingkatkan
dengan pendidikan kesehatan reproduksi yang dimulai dari usia remaja.
Pendidikan kesehatan reproduksi di usia remaja bukan hanya memberikan
pengetahuan tentang organ reproduksi, tetapi juga bahaya akibat pergaulan
bebas, seperti penyakit menular seksual dan kehamilan yang tidak diharapkan
atau kehamilan beresiko tinggi.
2. Tujuan
Tujuan dari menulis makalah
ini adalah :
1). Untuk mengetahui bagaimana
tingkat pengetahuan remaja terhadap sikap perilaku seks bebas.
2). Untuk mengetahui tingkat
pengetahuan remaja tentang bahaya seks bebas.
3). Untuk memberikan pandangan
tentang dampak negatif dari sikap perilaku seks bebas
4). Untuk mengetahui dampak seks
bebas secara psikis
5). Untuk mengetahui pandangan seks
bebas menurut iman kritis
6). Untuk mengetahui ayat
Alkitab yang mendasari seks bebas
Bab II
PEMBAHASAN
1.
Pengertian Seks Bebas
Seks bebas
adalah bebas adalah hubungan seksual yang dilakukan di luar ikatan pernikahan,
baik suka sama suka atau dalam dunia seks bebas.
2.
Pengertian Kesehatan Reproduksi
Remaja
Istilah
reproduksi berasal dari kata re yang artinya kembali dan kata produksi yang
artinya membuat atau menghasilkan. Jadi istilah reproduksi mempunyai arti suatu
proses kehidupan manusia dalam menghasilkan keturunan demi kelestarian
hidupnya.Sedangkan yang disebut organ reproduksi adalah alat tubuh yang
berfungsi untuk reproduksi manusia.
Remaja
didefinisikan sebagai masa peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa.
Batasan usia remaja berbeda-beda sesuai dengan sosial budaya setempat. Menurut
WHO (badan PBB untuk kesehatan dunia) batasan usia remaja adalah 12 sampai 24
tahun. Sedangkan dari segi program pelayanan, definisi remaja yang digunakan
oleh Departemen Kesehatan adalah mereka yang berusia 10 sampai 19 tahun dan
belum kawin.Sementara itu, menurut BKKBN (Direktorat Remaja dan Perlindungan
Hak Reproduksi) batasan usia remaja adalah 10 sampai 21 tahun.
Dari
pengertian di atas kesehatan reproduksi remaja dapat diartikan sebagai suatu
kondisi sehat yang menyangkut sistem, fungsi dan proses reproduksi yang
dimiliki oleh remaja.Pengertian sehat disini tidak semata-mata berarti bebas
penyakit atau bebas dari kecacatan namun juga sehat secara mental serta sosial
kultural.
3.
Kondisi Remaja
Pada Masa Puber
Masa remaja
diawali dengan pertumbuhan yang sangat cepat, biasanya disebut dengan pubertas.
Masa ini merupakan masa perubahan atau peralihan dari masa kanak-kanak ke masa
dewasa yang meliputi perubahan fisik atau biologis, perubahan psikologis, dan
perubahan sosial.
1. Perubahan Fisik
Perubahan
fisik dapat diamati secara langsung, seperti pertambahan tinggi dan berat badan
yang disebut pertumbuhan dan kematangan seksual sebagai hasil dari perubahan
hormonal. Antara remaja putra dan remaja putri kematangan seksualnya terjadi
dalam usia yang agak berbeda. Coleman and Hendry (1990) dan Walton (1994)
mengatakan bahwa kematangan seksual pada remaja pria biasanya terjadi pada usia
10-13 tahun, sedangkan pada remaja putri terjadi pada usia 9-15 tahun.
Pada remaja
putra perubahan itu ditandai oleh perkembangan pada organ seksual mulai dari
tumbuhnya rambut kemaluan, perubahan suara, dan juga ejakulasi pertama melalui
wet dream atau mimpi basah. Sedangkan pada remaja putrid pubertas ditandai
dengan menarche atau menstruasi (haid pertama), perubahan
pada dada (mammae), tumbuhnya rambut kemaluan, dan perbesaran panggul.
Usia menarche rata-rata bervariasi dengan rentang umur 10 hingga 16
tahun. Semakin cepat seseorang mengalami menarce tentu semakin cepat pula ia
memasuki masa reproduksi.
1. Perubahan Psikologis
Masa remaja
sering disebut juga dengan masa pancaroba, masa kritis, dan masa pencarian identitas.
Pada masa remaja labilnya emosi erat kaitannya dengan perubahan hormon dalam
tubuh. Sering terjadi letusan emosi dalam bentuk amarah, sensitif, bahkan
perbuatan nekad. Ketidakstabilan emosi menyebabkan mereka mempunyai rasa ingin
tahu dan dorongan untuk mencari tahu yang sifatnya eksperimen dan eksploratif.
Pada masa ini banyak terjadi kenakalan remaja akibat tidak terpenuhinya
kebutuhan-kebutuhan mereka seperti kebutuhan akan prestasi, komformitas,
kebutuhan yang berhubungan dengan kehidupan keluarga, kebutuhan akan identitas
diri, dan kebutuhan seksual.
4.
Dampak Seks Bebas
Ada beberapa dampak perilaku
seks bebas remaja pranikah terhadap kesehatan reproduksi, antara lain:
1). Hamil yang tidak dikehendaki
(unwanted pregnancy)
Unwanted pregnancy
membawa remaja pada dua pilihan, melanjutkan kehamilan atau menggugurkannya.
Hamil dan melahirkan dalam usia remaja merupakan salah satu faktor risiko
kehamilan yang tidak jarang membawa kematian ibu. Menurut Wibowo (1994)
terjadinya perdarahan pada trisemester pertama dan ketiga, anemi dan persalinan
kasip merupakan komplikasi yang sering terjadi pada kehamilan remaja. Selain
itu kehamilan di usia muda juga berdampak pada anak yang dikandung, kejadian
berat bayi lahir rendah (BBLR) dan kematian perinatal sering dialami oleh
bayi-bayi yang lahir dari ibu usia muda. Menurut Affandi (1995) tingkat
kematian anak pada ibu usia muda mencapai 2-3 kali dari kematian anak yang
ibunya berusia 20-30 tahun.
Selain melanjutkan kehamilan
tidak sedikit pula mereka yang mengalami unwanted pregnancy melakukan
aborsi. Lebih kurang 60 % dari 1.000.000 kebutuhan aborsi dilakukan oleh wanita
yang tidak menikah termasuk para remaja. Sekira 70-80 % dari angka itu termasuk
dalam kategori aborsi yang tidak aman (unsafe abortion) yang juga merupakan
salah satu factor yang menyebabkan kematian ibu.
2). Penyakit Menular Seksual
(PMS) – HIV/AIDS
Dampak lain dari perilaku seks
bebas remaja terhadap kesehatan reproduksi adalah tertular PMS termasuk
HIV/AIDS. Para remaja seringkali melakukan hubungan seks yang tidak aman dengan
kebiasaan dengan berganti-ganti pasangan dan melakukan anal seks menyebabkan
remaja semakin rentan untuk tertular PMS/HIV seperti sifilis, gonore, herpes,
klamidia, dan AIDS. Dari data yang ada menunjukkan bahwa diantara penderita
atau kasus HIV/AIDS 53% berusia antara 15-29 tahun.
3). Psikologis
Dampak lain dari perilaku
seksual remaja yang sangat berhubungan dengan kesehatan reproduksi adalah
konsekuensi psikologis. Kodrat untuk hamil dan melahirkan menempatkan remaja
perempuan dalam posisi terpojok yang sangat dilematis. Dalam pandangan
masyarakat, remaja putri yang hamil merupakan aib keluarga yang melanggar
norma-norma sosial dan agama. Penghakiman social ini tidak jarang meresap dan
terus tersosialisasi dalam diri remaja putri tersebut. Perasaan bingung, cemas,
malu, dan bersalah yang dialami relaja setelah mengetahui kehamilannya
bercampur dengan perasaan depresi, pesimis terhadap masa depan yang kadang
disertai dengan rasa benci dan marah baik kepada diri sendiri maupun kepada
pasangan, dan kepada nasib yang membuat kondisi sehat secara fisik, sosial, dan
mental yang berhubungan dengan sistem, fungsi, dan proses reproduksi remaja
tidak terpenuhi.
= =
BAB III
Pandangan umum tentang seks bebas
1. Dinamika Munculnya
Prilaku Seks Bebas dan Penyebabanya
Masa remaja adalah masa penuh
perubahan. Semuanya seakan tidak stabil Dan membingungkan, bahkan bagi si
remaja sendiri. Perubahan yang paling mudah di lihat, tentu saja adalah
perubahan fisik terutama berkembangnya fungsi-fungsi organis dan psikis. Tinggi
badan bertambah pesat, bentuk badan berubah, yang laki-laki tumbuh kumis,
jakun, mengalami mimpi basah, sementara yang perempuan tumbuh payudara dan
mengalami menstruasi. Proses organis yang paling penting pada masa pubertas
ialah kematangan seksual.
Disisi lain, remaja umumnya kurang
mengenali organ tubuhnya. Tidak sedikit di antara mereka yang bertanya pada
teman sebaya tentang perubahan fisik yang dialami. Dan tidak sedikit pula
diantaranya yang terjebak informasi salah. . Seksualitas menjadi hal yang
sangat menarik perhatian remaja, karena pada saat remaja perangkat seksualnya
telah berkembang pesat dan dorongan seksualpun menjadi hal yang sangat akrab
bagi kehidupan remaja. Pada saat itu, remaja butuh informasi dan pengetahuan
atas semua yang terjadi.
Tingkat Pemahaman remaja yang
dipengaruhi mitos-mitos lingkungan sekitar, khususnya dari teman sebaya dapat
membahayakan perkembangan mental remaja bila tidak segera didampingi oleh orang
yang dipandang tepat memberi informasi yang benar. Pemahaman remaja terhadap
resiko perilaku yang mereka lakukan seringkali sangat minim. Mereka merasa
telah melakukan berbagai pencegahan dan antisipasi , akan tetapi sebenarnya
yang mereka ketahui adalah informasi yang salah. Dan remaja perempuan, lebih
rentan terhadap berbagai resiko dan berbagai kerugian dari perilaku seksual
tersebut. Seperti, resiko kehamilan, aborsi, PMS, lebih banyak akan diderita
oleh perempuan.
Tragisnya, banyak remaja perempuan
yang tidak bisa mengatakan TIDAK melakukan hubungan seks dengan pacarnya.
Karena ada anggapan ini satu paket dalam berpacaran. Kalau tidak, mereka
dianggap bukan anak gaul.Karena terpedaya oleh rayuan, ketakutan diputus
pacarnya, sampai dengan ancaman dan paksaan membuat remaja perempuan menjadi
beresiko lebih tinggi. Oleh karena itu, peningkatan kesadaran terhadap tubuh
sendiri dan pemahaman bahwa tubuhnya adalah miliknya dan bertanggung jawab,
sangat diperlukan bagi remaja perempuan. Kemampuan berkata tidak yang sering
kali berhubungan erat dengan rasa percaya diri, harus selalu dilatihkan. Remaja
laki-laki juga harus sering diajak mengembangkan dorongan seksualnya dan
menghormati perempuan.
Faktor lain, adalah bahwa masalah
seks dengan pasangannya justru dijadikan legistimasi untuk melakukan seks
bebas. Bahkan, saat ini, seks bebas sudah menjadi bagian dari budaya bisnis.
Bagi sebagian orang, seks memang
masih dianggap tabu dan konsumsi orang dewasa. Sehingga, berbicara mengenai
seks harus secara pribadi. Padahal justru pada masa remaja, pendidikan seks
harus dimulai diberikan. Pada masa ini mereka sedang mengalami perubahan
organ-organ seks, baik primer maupun sekunder. Jika tidak diberikan pengetahuan
yang cukup, ditakutkan malah salah arah. Alasan lain adalah, bahwa pengetahuan
seks sangat penting dan bagaimanapun seks berkaitan dengan kehidupan
sehari-hari. Jika konsep mengenai seks yang diterima salah, maka banyak akibat
dan risikonya. Serta, penanganan aktivitas seks juga bisa tidak tepat.
Menolak berarti harus berani dan
tegas mengatakan TIDAK terhadap SEKS BEBAS.
Lalu berikut beberapa alasan kenapa hal ini bisa terjadi :
Lalu berikut beberapa alasan kenapa hal ini bisa terjadi :
1. TIDAK BISA MENGATAKAN ‘TIDAK’:
- Biasanya karena merasa takut diputus
hubungan oleh pacarnya. Cara untuk mempertahankan hubungan tersebut.
Padahal biasanya, sehabis itu pacar akan lari juga.
- Pacar sudah membujuk rayu
sedemikian rupa, sampai akhirnya tidak bisa menolak. Habis itu, siapa yang
akan bertanggung jawab ya?
- Biasanya dijadikan alasan
sebagai pembuktian cinta. Sebenarnya kalau benar-benar cinta, akan menjaga
supaya hubungan seks dilakukan setelah menikah.
2. MERASA BUKAN ANAK GAUL
Dengan
pernah melakukan seks, dianggap ‘Gaul’. Salah besar padahal. Akan tetapi,
banyak remaja yang punya konsep diri rendah tetap melakukannya supaya dianggap
‘Gaul’.
3. BISNIS
3. BISNIS
Seks
bebas semakin merebak, sekedar iming-iming uang dengan nilai besar dapat
membuat remaja melakukannya loh! Di beberapa daerah, remaja juga dijadikan alat
bisnis oleh orang tuanya atau juga karena masalah kemiskinan.
4. NILAI AGAMA YANG BERKURANG.
Nilai
nilai agama yang berkurang pada anak-anak sehingga tidak ada lagi rasa takut.
5. TAYANGAN TV
5. TAYANGAN TV
Kurangnya
Pengawasan orang tua dalam menonton TV, seharusnya orang tua mendampingi dan
memberikan masukan dan arahan terhadap apa yang di tonton anak-anak.
6.
GAYA HIDUP
Beberapa
remaja yang melakukannya mengatakan kalau itu merupakan gaya hidup mereka.
berikut
ini adalah beberapa hal yang patut di simak dan dipahami, supaya tidak
terjerumus dalam pergaulan bebas, mengingat kita semua hanya manusia biasa yang
tidak tahan dengan godaan :
- hindari bacaan, gambar,
percakapan, dan menonton film-film yang berbau porno.
- hindari pergaulan bebas.
- alihkan pikiran yang tidak senonoh,
lakukan kegiatan yang positif
- harus punya perinsip hidup yang
benar dan berpikir positif.
- berpakaian yang sopan dan pada
tempatnya.
- hindari kontak fisik ataupun
berpandangan dengan orang yang bukan pasangan kita.
- hindari tempat yang
memungkinkan untuk melakukan seks bebas.
- hindari godaan-godaan yang
datang dalam bentuk apapun ( tentunya kita tau kelemahan diri sendiri dan
masing-masing pribadi berbeda).
Jadi kita
harus mempunyai pemahaman dan penerangan tentang seks secara benar dan tepat
yang dilandasi oleh nilai-nilai agama, budaya dan etika yang ada di masyarakat,
sehingga kita sebagai remaja dapat terhindar dari hal-hal yang negatif dan
tercela terkait dengan masalah seks tersebut. Kita sebagai penerus bangsa harus
bisa memahami mana yang terbaik buat kita dan patut untuk kita contoh.
2. Pengaruh
Industri Hiburan di Era Globalisasi
Ada berbagai macam hiburan yang
tersedia yang mempengaruhi perilaku seks bebas di kalangan remaja, antara lain:
1). Diskotik, Bar, dan Pub
Diskotik,
bar, dan pub merupakan tempat mangkalnya para pecandu minuman keras,
tempat berkencannya kupu-kupu malam para lelaki hidung belang, tempat
terjadinya peredaran segala macam narkoba seperti ganja, heroin, ekstasi, dan
sebagainya. Di tempat inilah terjadi berbagai macam transaksi baik transaksi
kencan maupun transaksi narkoba dan minuman keras. Banyak remaja yang mengalami
krisis moral mengunjungi tempat-tempat semacam ini untuk mencari hiburan semu
dan pelarian dari masalah yang dihadapinya.
2). Televisi
Banyaknya
sinetron baik impor maupun lokal yang ditayangkan di televisi sering
menggambarkan tentang kebebasan bergaul antara pria dan wanita, keberanian
istri pada suami, serta tidak adanya adab seorang anak terhadap orang tua.
Adanya film-film impor yang bermotif kekerasan seperti sinema unggulan, sinema
prima, layar unggulan yangmenitikberatkan pada tawuran antar geng, persaingan
antar mafia, perampokan, pembunuhan sadis, sedikit banyak dapat mempengaruhi
jalan pikiran remaja untuk melakukan tindak kriminal.
3). Video
Dewasa ini banyak sekali
kaset-kaset video porno yang diproduksi pihak produser luar negeri dan local
yang seringkali dikonsumsi oleh kawula muda, sehingga dapat merusak akhlak dan
moral mereka.
4). Taman-taman hiburan
Selain memiliki efek positif
sebagi tempat rekreasi, taman hiburan bisa juga menimbulkan efek negatif
yang membahayakan bila disalahgunakan oleh orang-orang yang tidak
bertanggungjawab. Sekarang banyak sekali seks bebas yang dilakukan di
taman-taman hiburan, baik oleh pasangan remaja yang dimabuk cinta, WTS (Wanita
Tuna Susila) dan para lelaki hidung belang, waria, maupun oknum-oknum lain yang
menyalahgunakan taman-taman hiburan.
5). Bioskop
Akhir-akhir ini industri hiburan
bioskop tidak seramai dahulu dikunjungi penonton. Hal ini merupakan akibat dari
membanjirnya film-film impor di stasiun-stasiun televisi swasta, yang dahulu
film-film tersebut hanya bisa dinikmati di layar bioskop saja. Pengelola media
hiburan ini tidak segan-segan memutar film-film porno yang disediakan untuk
segala umur, untuk menarik para pengunjung. Mereka hanya melihat segi
keuntungannya saja tanpa menghiraukan pengaruh-pengaruh negatif dalam
perkembangan jiwa remaja setelah menonton film tersebut.
3.
Bahaya seks bebas dari tinjauan psikis dan sosial
1. Bahaya perilaku dan kejiwaan
Seks bebas
akan menyebabkan terjadinya penyakit kelainan seksual berupa keinginan untuk
selalu melakukan hubungan seks. Sipenderita selalu menyibukkan waktunya dengan
berbagai khayalan-khayalan seksual, jima, ciuman, rangkulan, pelukan, dan
bayangan-bayangan bentuk tubuh wanita luar dan dalam. Sipenderita menjadi
pemalas, sulit berkonsentrasi, sering lupa, bengong, ngelamun, badan jadi kurus
dan kejiwaan menjadi tidak stabil. Yang ada dipikirannya hanyalah seks dan seks
serta keinginan untuk melampiaskan nafsu seksualnya. Akibatnya bila tidak
mendapat teman untuk seks bebas, ia akan pergi ke tempat pelacuran (seks bebas)
dan menjadi pemerkosa. Lebih ironis lagi bila ia tak menemukan orang dewasa
sebagai korbannya, ia tak segan-segan memerkosa anak-anak dibawah umur bahkan
nenek yang sudah uzur.
2.
Bahaya sosial
Seks bebas
juag akan menyebabkan seseorang tidak lagi berpikir untuk membentuk keluarga,
mempunyai anak, apalagi memikul sebuah tanggung jawab. Mereka hanya
menginginkan hidup di atas kebebasan semu. Lebih parah lagi seorang wanita yang
melakukan seks bebas pada akhirnya akan terjerumus ke dalam lembah pelacuran
dan seks bebas.
Anak yang
terlanjur terlahir akibat seks bebas (perzinahan) tidak mendapatkan cinta kasih
dari ayahnya dan kelembutan belainan ibunya. Ia tidak akan mendapat perhatian
dan pendidikan yang cukup. Setelah ia tahu bahwa ia terlahir akibat perzinahan,
maka kejiwaannya akan menjadi kaku dan tersisih dalam pergaulan dan sosial
kemasyarakatan, bahkan tak jarang ia akan terlibat dalam masalah kriminalitas.
Hal yang lebih ironis lagi adalah sering ayah dari anak yang terlahir akibat seks
bebas tidak jelas lagi siapa ayahnya.
4. Dampak seks bebas pada psikis
Dampak Psikologis yang seringkali
terlupakan ketika melakukan seks bebas adalah akan selalu muncul rasa bersalah,
marah, sedih, menyesal, malu, kesepian, tidak punya bantuan, binggung, stress,
benci pada diri sendiri, benci pada orang yang terlibat, takut tidak jelas,
insomnia (sulit tidur), kehilangan percaya diri, gangguan makan, kehilangan
konsentrasi, depresi, berduka, tidak bisa memaafkan diri sendiri, takut akan
hukuman Tuhan, mimpi buruk, merasa hampa, halusinasi, sulit mempertahankan
hubungan, serta penghinaan dari masayrakat.
5. Penanggulangan
Dampak Seks Bebas
Ada beberapa upaya prefentif
yang bisa dilakukan untuk penanggulangan dampak seks bebas, antara lain:
1). Pendidikan agama dan
akhlak.
Pendidikan agama wajib
ditanamkan sedini mungkin pada anak. Dengan adanya dasar agama yang kuat dan
telah tertanam pada diri anak, maka setidaknya dapat menjadi penyaring (filter)
dalam kehidupannya. Anak dapat membedakan antara perbuatan yang harus
dijalankan dan perbuatan yang harus dihindari.
2). Pendidikan seks dan
reproduksi.
Pada umumnya orang menganggap
bahwa pendidikan seks hanya berisi tentang pemberian informasi alat kelamin dan
berbagai macam posisi dalam berhubungan kelamin. Hal ini tentunya akan membuat
para orangtua merasa khawatir. Untuk itu perlu diluruskan kembali pengertian
tentang pendidikan seks. pendidikan seks berusaha menempatkan seks pada
perspektif yang tepat dan mengubah anggapan negatif tentang seks. Dengan
pendidikan seks kita dapat memberitahu remaja bahwa seks adalah sesuatu yang
alamiah dan wajar terjadi pada semua orang, selain itu remaja juga dapat diberitahu
mengenai berbagai perilaku seksual berisiko sehingga mereka dapat
menghindarinya.
Remaja perlu mengetahui
kesehatan reproduksi agar memiliki informasi yang benar mengenai proses
reproduksi serta berbagai faktor yang ada di sekitarnya.Dengan informasi yang
benar, diharapkan remaja memiliki sikap dan tingkah laku yang bertanggung jawab
mengenai proses reproduksi.
Pendidikan seks merupakan bagian
dari pendidikan kesehatan reproduksi sehingga lingkup pendidikan kesehatan
reproduksi lebih luasPendidikan kesehatan reproduksi mencakup seluruh proses
yang berkaitan dengan sistem reproduksi dan aspek-aspek yang mempengaruhinya,
mulai dari aspek tumbuh kembang hingga hak-hak reproduksi. Sedangkan pendidikan
seks lebih difokuskan kepada hal-hal yang berkaitan dengan kehidupan seks.
3). Bimbingan orang tua.
Peranan orang tua merupakan
salah satu hal terpenting dalam menyelesaikan permasalahan ini. Seluruh orang
tua harus memperhatikan perkembangan anak dan memberikan informasi
yang benar tentang masalah seks dan kesehatan reproduksi kepada anak. Orang tua
berkewajiban memberikan pendidikan kesehatan reproduksi kepada anak sedini
mungkin saat anak sudah mulai beranjak dewasa. Hal ini merupakan salah satu
tindakan preventif agar anak tidak terlibat pergaulan bebas dan
dampak-dampak negatifnya. Selain itu orang tua juga harus selalu
mengawasi pergaulan anaknya. Dengan siapa mereka bergaul dan apa saja yang
mereka lakukan di luar rumah. Setidaknya harus ada komunikasi antara anak
dengan orang tua setiap saat. Apabila anak menemukan masalah, maka orang tua
berkewajiban untuk membantu mencarikan solusinya.
4). Meningkatkan aktivitas
remaja ke dalam program yang produktif.
Melatih dan mendidik para remaja
yang telah dipilih untuk menjadi anggota suatu organisasi, misalnya Karang
Taruna, Karya Ilmiah Remaja, Pusat Informasi dan Konseling Pendidikan
Reproduksi Remaja (karena remaja biasanya dapat lebih mudah melakukan
komunikasi dan membicarakan masalah tersebut antara sesamanya), dan
kegiatan-kegiatan lain yang bermanfaat
Bab IV
Pandangan menurut iman Kristen dan
ayat Alkitab yang mendasari seks bebas
1.
Pandangan seks bebas menurut iman Kristen
Alkitab dengan tegas
menolak perilaku seks bebas dan berbagai bentuk penyimpangan seksual. Imamatr
18:22; 20:13; Roma 1:26-27; 1 Korintus 6:9-10 me;arang hubungan seks yang tidak
wajar, seperti persetubuhan antara sesame jenis kelamin (antara laki-laki
dengan lako-laki dan perempuan dengan perempuan) , pencabulan dan sebagainya.
Orang seperti itu tidak akan mendapat tempat didalam kerajaan Allah. Bagian
lain dari Alkitab menegaskan larangan berzinah, seperti yang tertulis dalam
hokum sepuluh perkara ke-7 :”Jangan Berzinah” berzinah dapat berate melakukan
hubungan seks dengan orang yang bukan istri atau suami yang sah. Setiap orang percaya
adalah oranf yang telah menerima anugrah keslamatan dan pembeharuan dari Allah
melalui karya Kristus. Dengan pembeharuan itu, tiap otrang percaya adalah “bait
Allah” , dank arena merka harus menjauhkan dari dari segala bentuk pencabulan
(1 Kor. 6:18-19). Dengan demikian seks
bebas dan berbagai penyimpangan seksual adalah gaya hidup yang tidak sesuai dengan
nilai-nilai Kristiani misalnya, kesetiaan, kesucian tubuh sebagai bait Allah,
kekudusan rumah tangga dan seks. Hubungan seks hanya bisa dilakukan dalam
hubungan pernikahan yang sah.
2. Pro dan Kontra
Di dalam kisah penciptaan
dinyatakan bahwa setelah Allah menciptakan segala sesuatu, yang terpuncak pada
penciptaan manusia. “maka Allah
melihat segala sesuatu yang dijadikan-Nya itu, sungguh amat baik” (Kej.
1:31). Pernyataan itu sungguh memberikan makna yang sangat mendalam, mengapa?
Sebab manusia adalah ciptaan yang amat sempurna dan istimewa dibandingkan
dengan ciptaan-Nya yang lain. Hal itu merupakan jaminan bahwa seks bebas adalah
sesuatu yang bukan hanya baik, tetapi sungguh amat baik dan dibutuhkan manusia
. kedudukan manusia dengan ciptaan yang lain termasuk binatang memang sungguh
berbeda, termasuk dalam hal “seks”. Binatang dapat mewujudkan seks dengan
instingnya saja; perilaku seks manusia merupakan wujud kasih kepada Allah.
Kalau seks adalah segala
sesuatu yang sungguh amat baik dan dibutuhkan manusia, maka tidak ada alasan
bagi kita untuk menjauhi atau menghindarinya, atau dengan mengatakan seks itu
tabu dan dosa; sebaliknya seks itu juga tidak boleh kita anggap sebagai hal
gampang dan biasa. Sebab, jika kita bersikap demikian, maka hal itu dapat
menjerumuskan kita untuk beranggapan bahawa perilaku seks salah juga sah-sah
saja. Padahal, salah satu perbuatan daging menurut Paulus adalah pencabulan
(bnd. Gal. 5:19) ketika kita beranggapan bahwa seks itu anugrah Allah , maka
kita juga harus memikirkan bagaimana menghargai anugrah Allah itu dapat dan
menjaga kekudusannya.
Dalam 1 Korintus
6:19
Rasul Paulus mengajarkan “Atau
tudak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam
kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah, - dan bahwa kamu bukan milik kamu
sendiri?” sedangkan pada ayat 13b, Paulus berkata “Tetapi tubuh bukanlah untuk percabulan, melainkan untuk Tuhan, dan
Tuhan untuk tubuh” ini berate bahwa tubuh manusia (termasuk alat
kelamin manusia) harus dijaga kekudusannya Karena manusia diciptakanmenurut
gambar dan rupa Allah, maka manusia di masa Tuhan adalah mulia, artinya manusia
mempunyai nilai yang lebih tinggi dari segala ciptaan-Nya. Manusia mempunyai
akal budi, perasaan , dan pengendalian dari. Ia mampu berkomunikasi dengan
bahasa dan mempunyai kehendak untuk menentukan sesuatu. Hanya manusia yang
memiliki perasaan simpati, senang, sedih, dan kecewa. Hal-hal tersebut
daiciptakan Tuhan dalam rangka berhubungan dengan sesamanya. Perasaan cinta
yang merupakan anigrah Tuhan dapat mempunyai arti ketika ia mengekspresikannya
kepada orang lain, atau dibutuhkan oleh orang laintermasuk didalam nya hubungan
dengan lawan jenis. Salah satu contoh adalah perasaan cinta seorang laki-laki
dengan seorang perempuan.
Dari apa yang dijelaskan
diatas, jelaslah bagi kita bahwa seks merupakananugrah Allah yang harus dijaga
kekudusannya. Anugrah itu tidak seharusnya disalahgunakan untyk kepentingan
“keinginan daging”.
3. Ayat-ayat Alkitabyang mendasari seks
bebas
Imamat
18:22 “janganlah engkau tidur
dengan laiki-laki secara orang bersetubuh dengan perempuan, karena itu suatu
kekejian”
Roma
1:26-27 “karena itu Allah
menyerahkan mereka kepada hawa nafsu yang memalukan, sebab isteri-isteri mereka
menggantikan persetubuhan yang wajar dengan yang tak wajar. Demikian juga
suami-suami meninggalkan pesetubuhan yang wajar dengan isteri mereka dan
menyala-nyala dalam berahi mereka seorang terhadap yang lain, sehingga mereka
melakukan kemesuman, laki-laki dengan laki-laki, dank arena itu mereka menerima
dalam diri mereka balasan yang setimpal untuk kesesatan mereka”
1
Korintus 6:9-10 “Atau tidak tahukah kamu,
bahwa orang-orang yang tidak adil tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan
Allah? Janganlah sesat! Orang cabul, penyembahan berhala, orang berzinah,
banci, orang pemburit, pencuri, orang kikir, pemabuk, pemfitnah dan penipu
tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah”
1
Korintus 6:18-19 “jauhkanlah dirimu dari
pencabulan! Setiap dosa lain yang dilakukan manusi, terjadi di luar dirinya.
Tetapi orang yang melakukan pencabulan berdosa pada dirinya sendiri. Atau tidak
tahukjah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu, Roh
Kudus yang kamu peroleh dari Allah,-dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri?”
Galatia
5:19 “perbuatan daging telah
nyata, yaitu: percabulan, kecemaran, hawa nafsu,”
Bab V
PENUTUPAN
SIMPULAN DAN SARAN
1. Simpulan
Dari materi di atas dapat ditarik
beberapa simpulan sebagai berikut:
- Permasalahan
perilaku seks bebas remaja di Indonesia semakin lama semakin memprihatinkan,
maka diperlukan penanganan yang serius. Beberapa penelitian yang telah
dilakukan beberapa pihak didapatkan data-data pergaulan seks bebas yang terus
meningkat dari tahun ke tahun. Hal ini membuktikan bahwa permasalahan tersebut
harus segera diminimalisir agar tidak merusak generasi muda di masa yang akan
datang.
- Ada banyak
faktor yang memicu terjadinya seks bebas dikalangan remaja, antara lain faktor
kebudayaan barat yang tidak sesuai dengan kebudayaan timur dan perkembangan
teknologi yang semakin canggih. Dari faktor-faktor tersebut, semuanya mempunyai
dampak negatif dan positif bagi remaja. Jika kita bisa mengendalikannya
maka akan memberikan dampak positif, tetapi sebaliknya jika tidak bisa
mengendalikan maka akan berdampak negatif.
- Semua
permasalahan yang timbul akibat pengaruh seks bebas di kalangan remaja perlu
mendapat perhatian khusus. Generasi muda di Indonesia harus diselamatkan agar
tidak terjerumus dalam hal-hal yang merusak moral mereka. Semuanya akan dapat
berjalan dengan baik apabila adanya kerjasama antara pihak orang tua, anak dan
lembaga yang terkait.
- Seks bebas adalah gaya hidup yang tidak
sesuai dengan nilai-nilai Kristiani.
2. Saran
Ada beberapa upaya preventif
dalam penanggulangan dampak seks bebas di kalangan remaja, antara lain:
- Orang tua hendaknya menanamkan
pendidikan agama dan akhlak sejak anak berusia dini.
- Guru dan orang tua hendaknya
memberikan pendidikan seks yang benar dan pengetahuan tentang kesehatan
reproduksi.
- Adanya komunikasi antara anak
dan orang tua serta proteksi orang tua terhadap pergaulan anak sehari-hari dan
media yang dikonsumsi anak baik media cetak maupun elektronik.
- Adanya keterlibatan orang tua
yang berkewajiban memberikan bimbingan terhadap perkembangan psikologis anak.
- Melibatkan remaja ke dalam
aktivitas yang positif dan bermanfaat agar mereka tidak terjerumus ke dalam
hal-hal yang negatif.
PENUTUP
Demikian
makalah ini kami buat unutk memenuhi tugas Agama Kristen dengan keadaan yang
sebenarnya dari penulis mohon maaf sekiranya ada kesalah dalam penulisan kata
dan data diatas, semoga bermanfaat untuk pembaca , saya mengharapkan pembaaca
dapat menerapkan perilaku yang baik dalam kehidupan sehari hari dan tidak
berniat melakukan seks bebas seperti yang Allah ajarkan kepada kita semua.
Sekian
dari kami mengucapkan terima kasih
DAFTAR PUSTAKA
buku suluh kelas XI semester 1
“Nikmat membawa maut” halm. 54-56
Good
BalasHapus1 LAGI UNTUK MENANTISIPASI WANITA REMAJA BERBUAT SEKS BEBAS DENGAN MEMPUYAI ANAK SIMOEH
BalasHapusHTTP://SIMOEHDANKAMU.BLOGSPOT.COM
https://www.facebook.com/notes/ivan-kingdom-simoeh-state/what-it-simoeh/1465432103690583?pnref=lhc